• Language
    •  Indonesia
    •  English
    •  Arabic
Masuk Daftar
  • Home
  • Program
  • Donasi
  • Cerita Umat
  • Tentang Kami

Aspek Pengendalian Diri yang Terkandung Dalam Ibadah Puasa

Puasa merupakan momentum berharga untuk menghadirkan mental yang sehat, sebab dalam puasa terkandung latihan-latihan kejiwaan yang harus dilalui, misalnya berlaku jujur dengan menahan lapar dan dahaga baik di kala bersama orang lain maupun saat sendirian. Sesuai dengan firman Allah:  

 

يآ أيّها الّذين آمنُوا كُتِبَ عَليْكُمُ الصِّيامُ كما كُتِبَ على الّذين مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

 

Ibadah puasa yang disyari’atkan dalam islam mengandung aspek-aspek pengendalian diri, hal ini karena puasa dapat melatih manusia untuk mengontrol dorongan kodrati. Adapun aspek-aspek pengendalian diri yang terkandung dalam ibadah puasa antara lain:

a.    Puasa untuk meredam amarah atau kesehatan emosional

b.    Puasa melatih kesabaran

c.    Puasa meningkatkan kecerdasan emosional

d.    Puasa untuk membentuk kematangan diri (konsistensi dan kejujuran)

 

Uraian di atas mengandung makna bahwa dalam ibadah puasa, kejujuran yang dituntut adalah jujur terhadap diri sendiri disamping jujur kepada orang lain. Orang yang tahu persis apakah seseorang itu berpuasa atau tidak, adalah dirinya sendiri. Orang lain dapat dibohonginya. Sebab menelan air waktu berkumur-kumur sudah menyebabkan puasa itu batal, walaupun tidak makan dan tidak minum.

 

Puasa juga  merupakan hubungan ruhani antara makhluk degan Khaliknya. Puasa bertujuan agar manusia dekat dengan Allah SWT sehingga mendorong manusia untuk berusaha dan tidak tergelincir serta terperosok ke dalam kegelisahan, tidak tenang, galau, dan rasa bersalah. Adapun kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala jiwa seperti cemas, konflik, gelisah, frustasi. Oleh karena itu, hubungannya dengan ibadah puasa dengan kesehatan mental sangat erat, karena ibadah mampu menyehatkan mental manusia.

 

Share This