Orang yang Sudah Meninggal, Lebih Memilih Bersedekah Jika Ia Hidup Lagi?
QS.
Al- Munafiqun ayat 10, menyebutkan bahwa manusia yang tertutup hatinya atau suka sekali
menunda amal salehnya di dunia. Ketika datang kematian seakan diberi
kesempatan hidup kembali, dirinya memilih akan bersedekah dan menjadi golongan
orang saleh.
“Dan
Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian
datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya
Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi,
maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Ayat
di atas bahwa; kenapa seorang muslim sebelum ajal menjemput (kematiannya) tidak
mengatakan keinginan “untuk dapat melaksanakan ibadah umroh”, “melakukan salat
atau puasa” dan yang lainnya? Ia memilih bersedekah saja.
Ada
pendapat para ulama, “tidaklah seorang mayit menyebutkan “sedekah” kecuali
karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal.”
Dalam
hadits,
“Sedekah
adalah bukti.” (HR. Muslim)
Jadi,
perkara yang paling menyelamatkan orang di akhirat itu adalah iman. Dan sedekah
adalah bukti kebenaran keimanan seorang.
Adapun
berikut jenis amalan kita untuk bersedekah, karena seorang mukmin sejati akan
berada dibawah naungan sedekahnya. Misalnya:
1.
Peduli Anak Yatim
Orang
yang gemar menyantuni kepada anak-anak yatim ini termasuk amalan perbuatan yang
amat mulia dan dijanjikan posisi yang dekat dengan Surga-Nya Rasulullah.
Sebagaimana jelas Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Balad:11-16
“Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar? Dan tahukah kamu apakah jalan mendaki dan sukar itu? (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.”
2.
Ikut Menyumbang Pembangunan Masjid
Berpartisipasi
dalam pembangunan masjid; istikamah berkencleng (kotak amal) yang beredar
selesai salat ini termasuk sedekah juga yang mendatangkan banyak kemuliaan dan
pahala besar. Perlu digaris bawahi, berapa pun besar yang disumbangkan untuk
masjid harus didasari dengan niatan ikhlas karena Allah. Pada saat kita
menjalani hidup dengan sebaik-baiknya dan menyerahkan segalanya kepada Allah,
hal-hal baik lainnya tak diduga akan datangkan tepat pada waktunya.
Ikhlas
(karena Allah). Hal ini, pahala besar menyumbang pembangunan masjid yang kita
kaji bisa diraih ketika kita ikhlas dalam beramal, bukan untuk cari pujian atau
balasan semata dari manusia.
3.
Beramal ke Kerabat atau Fakir
Miskin
Mengeluarkan
uang atau harta untuk membantu pada kerabat dan fakir miskin termasuk amalan
yang dianjurkan. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah bersabda, “Bersedekah kepada
orang miskin adalah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua (kebaikan),
sedekah, dan silaturrahim.” (HR At-Tirmidzi).
4.
Menyerahkan Harta Wakaf
Menyerahkan
tanah wakaf untuk dikelola dengan baik dan selalu memberi kebermanfaatan yang
terus mengalir. Diantaranya untuk tempat keislaman; kepentingan majelis taklim,
pengajian atau semacamnya mendanai kegiatan dakwah.
Maka
dari itu, perbanyaklah bersedekah! Karena dengan amalan ini kita mendatangkan
banyak kemuliaan dan pahala besar bagi yang mengamalkannya. Semoga Allah SWT
menjadikan kita semua ahli sedekah. Wallohu’alam