Tanda Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT: Para Hamba-Nya terus Istikamah dalam Beribadah
Sebulan
lamanya kita merasakan nikmat latihan jiwa, latihan badan dan latihan nafsu itu
dalam setahun. Yang dengan sendirinya membawa pengaruh bagi kita pribadi dalam
hubungan dengan Allah dan kepada diri pribadi dalam hubungan dengan masyarakat
esok. Agar terbiasa belajar istikamah terus, ibadah karena Allah SWT.
Ibnu
Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata: “Kembali lagi melakukan puasa
setelah Ramadan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadan. Karena Allah, jika
menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan
saleh setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh Sebagian ulama, “Balasan dari
kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm.388)
Faedah yang dapat kita petik dari
penjelasan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah dalam hadis di atas ialah
siapa saja yang melakukan kebaikan lantas diikuti kebaikan selanjutnya, maka itu
tanda amalan kebaikannya diterima. Sebaliknya, yang melakukan kebaikan lantas
setelahnya ada kejelakan, maka itu tanda tertolaknya
kebaikan tersebut dan tidak diterima amalnya. Contoh tanda amalan kita setelah
Ramadan tidak lagi ada kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban sebagai
umat muslim seperti salat lima waktu. Ini sudah menjadi hak mutlak Allah SWT
untuk memutuskan apakah amalan semasa Ramadan ibadah para hamba-Nya diterima
atau tidak.
Berarti tanda amalan Ramadan kita pertama
diterima adalah menjadi lebih baik selepas Ramadan atau minimal istikamah
menjaga kebaikan yang telah ada. Tidak pernah berkhianat sedikit pun di jalan
Allah SWT. Dalam hadis HR. Muslim menyebut bahwa, “Amalan yang paling
dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang berlanjut walaupun itu sedikit.”
Kedua. Ia akan bertambahnya kebaikan dan
kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari, diisi dengan hal-hal baik saja; ibadah
taat, urusan ekonomi dan silaturahmi baik. Juga berkehidupan sosial sama orang
lain terjalin baik.
Ketiga, seseorang tersebut akan
menjauhi segala larangan-Nya; kemaksiatan dan perbuatan dosa lainnya. Dan berusaha
taat menuju kebaikan semata-mata di dunia untuk ridha Allah SWT.
Keempat, sikap dan mental kita lebih
terkontrol. Hal ini dapat tercermin dari bicara baik, akhlak, semakin mencintai
sesama umat muslim dan suka tolong- menolong, hatinya selalu terpanggil di masjid,
dan apa yang diperbuat membuat siapapun merasa ada ketenangan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang
yang istikamah di jalan Allah SWT. Aamiin