• Language
    •  Indonesia
    •  English
    •  Arabic
Masuk Daftar
  • Home
  • Program
  • Donasi
  • Cerita Umat
  • Tentang Kami

Tanda Amalan yang Paling Dicintai Allah SWT: Para Hamba-Nya terus Istikamah dalam Beribadah

Sebulan lamanya kita merasakan nikmat latihan jiwa, latihan badan dan latihan nafsu itu dalam setahun. Yang dengan sendirinya membawa pengaruh bagi kita pribadi dalam hubungan dengan Allah dan kepada diri pribadi dalam hubungan dengan masyarakat esok. Agar terbiasa belajar istikamah terus, ibadah karena Allah SWT.

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata: “Kembali lagi melakukan puasa setelah Ramadan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadan. Karena Allah, jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan saleh setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh Sebagian ulama, “Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm.388)

Faedah yang dapat kita petik dari penjelasan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah dalam hadis di atas ialah siapa saja yang melakukan kebaikan lantas diikuti kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikannya diterima. Sebaliknya, yang melakukan kebaikan lantas setelahnya ada kejelakan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tidak diterima amalnya. Contoh tanda amalan kita setelah Ramadan tidak lagi ada kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban sebagai umat muslim seperti salat lima waktu. Ini sudah menjadi hak mutlak Allah SWT untuk memutuskan apakah amalan semasa Ramadan ibadah para hamba-Nya diterima atau tidak.

Berarti tanda amalan Ramadan kita pertama diterima adalah menjadi lebih baik selepas Ramadan atau minimal istikamah menjaga kebaikan yang telah ada. Tidak pernah berkhianat sedikit pun di jalan Allah SWT. Dalam hadis HR. Muslim menyebut bahwa, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang berlanjut walaupun itu sedikit.”

Kedua. Ia akan bertambahnya kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari, diisi dengan hal-hal baik saja; ibadah taat, urusan ekonomi dan silaturahmi baik. Juga berkehidupan sosial sama orang lain terjalin baik.  

Ketiga, seseorang tersebut akan menjauhi segala larangan-Nya; kemaksiatan dan perbuatan dosa lainnya. Dan berusaha taat menuju kebaikan semata-mata di dunia untuk ridha Allah SWT.

Keempat, sikap dan mental kita lebih terkontrol. Hal ini dapat tercermin dari bicara baik, akhlak, semakin mencintai sesama umat muslim dan suka tolong- menolong, hatinya selalu terpanggil di masjid, dan apa yang diperbuat membuat siapapun merasa ada ketenangan.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang istikamah di jalan Allah SWT. Aamiin

 

Share This